Apa itu New Normal ?
Perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal yang disertai dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan COVID-19. Persiapan untuk memulai pekerjaan di New Normal salah satunya dengan optimalisasi teknologi digital, agar jika melakukan WFH dan WFO dapat mengurangi kontak secara langsung dan mengurangi potensi penyebaran COVID-19, namun juga tetap menjaga pekerjaan tetap berjalan lancar dan sesuai target.
Melakukan pekerjaan dari rumah (Work From Home), melakukan pertemuan secara virtual, membeli kebutuhan melalui online shopping, dan lain sebagainya, merupakan salah satu penerapan optimalisasi teknologi digital dalam kehidupan tatanan baru ini. Hal ini menyebabkan perubahan perilaku masyarakat dan memaksa pelaku bisnis membuat inovasi teknologi dalam memberikan kemudahan pada Konsumennya.
Pakar Marketing memprediksi perubahan perilaku tersebut akan tetap terbawa pada New Normal.
Online Shopping
From Wants to Needs, pembelian online mulai bergeser dari produk yang sifatnya keinginan ke produk yang sifatnya kebutuhan.
Food Delivery
Pakar Marketing memprediksi konsumen menghindari makan diluar dan beralih ke layanan delivery. Selama ini konsumen memanfaatkan layanan delivery untuk jenis makanan Indulgence dan akan bergeser ke kebutuhan rutin sehari-hari.
Going Omni Channel
Dengan banyaknya masyarakat melakukan online shopping akibat COVID-19, maka brand-brand besar-menengah-kecil mulai hadir dengan platform omni channel-nya sendiri baik via website dan platform e-commerce. Mereka tak bisa lagi hanya mengandalkan toko fisik yang sudah ada.
Work from Home
Work From Home bukan hal yang baru, istilah Remote Working sudah ada sebelum adanya pandemi COVID-19, namun hanya baru beberapa perusahaan saja yang menerapkan ini. Adanya pandemi ini mau tidak mau, suka tidak suka, siap atau tidak siap, perusahaan dipaksa untuk memberlakukan kegiatan kantor dari rumah, dan Work From Home / Remote Working diprediksi akan lebih banyak diterapkan pada perusahaan, karena selain membantu mengurangi penularan Covid-19, hal ini ternyata juga memberi beberapa manfaat kepada pekerja dan perusahaan. Meski demikian, optimalisasi teknologi digital menjadi keharusan dalam memberlakukan Work From Home / Remote Working, agar pemberlakuan cara kerja seperti ini tetap bisa produktif dalam bekerja dan layanan pelanggan tetap maksimal.
Perusahaan harus menggunkan teknologi digital untuk menyikapi perubahan perilaku dan menyambut New Normal
Tetap Produktif di Masa Transisi Menuju New Normal
Masa transisi menuju New Normal, Pemerintah mulai memperbolehkan bagi setiap sektor bisnis melakukan kegiatan di kantor. Tentunya pemberlakuan ini dengan protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah, jumlah pegawai yang ke kantor 50% dari jumlah pegawai. Artinya 50% lagi pegawai melakukan kegiatan kantor dengan sistem WFH (Work From Home).
Lantas, ada 2 alasan mengapa perusahaan harus menggunakan solusi teknologi digital dalam masa transisi menuju New Normal ini ?
Pegawai WFO (Work From Office)
Absensi atau Kehadiran, banyak perusahaan masih menggunakan Fingerprint untuk melakukan absensi / kehadiran. Merujuk anjuran Pemerintah tentang Protokol Kesehatan, ini menjadi konsen bagi para pegawai. Walaupun tidak kontak fisik dengan sesama pegawai, namun alat fingerprint digunakan oleh setiap pegawai dengan sensor sidik jari. Ini menjadi salah satu mediasi penyebaran Virus Corona. Dari kondisi ini muncul beberapa solusi, mengapa pegawai tidak melakukan absensi / kehadiran dari smartphone masing - masing ? Dengan demikian, dapat membantu mengurangi penyebaran Virus Corona atau COVID-19.
Pegawai WFH (Work From Home)
50% WFO dan 50% pegawainya WFH, bagaimana memastikan pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan target pekerjaan bagi pegawai yang WFH ? Perusahaan harus menggunakan teknologi digital yang memastikan pekerjaan berjalan sesuai dengan rencana dan target, komunikasi antar tim dan divisi dapat berjalan dengan lancar, serta produktifitas tetap terjaga walaupun WFH.
Perusahaan harus melihat tatanan kenormalan yang baru ini sebagai salah satu upaya untuk membantu pemerintah dalam mengurangi penyebaran dan penularan COVID-19, serta upaya beradaptasi dengan perilaku baru tanpa mengurangi produktivitas karyawannya, serta berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Salah satu aplikasi yang mengukung WFH dan WFO adalah eBesha EX, solusi perusahaan dalam mengelola & monitoring kehadiran serta pekerjaan karyawan, produktifitas tetap terjaga dengan komunikasi & kordinasi antar tim yang lancar. Beberapa dari eBesha EX adalah:
Task Management, untuk membuat dan mengatur pekerjaan yang akan dikerjakan.
Presensi dan absensi melalui tap-in dan tap-out dari aplikasi yang merekam lokasi via GPS.
Mengajukan ijin digital seperti ijin sakit, cuti, maupun meeting diluar.
Pengajuan lembur, untuk karyawan yang diperlukan lembur oleh perusahaan.
PT Lintas Media Danawa, memberikan solusi digital untuk mengelola hubungan pelanggan, SDM, serta otomatisasi alur proses perusahaan dan penyedia layanan pengelolaan, eBesha XS.
eBesha Digital Experience Solutions (XS), teman terbaik perusahaan adalah pelanggan yang loyal. Asset terbaik perusahaan adalah sumber daya manusianya. Dengan mengelola keduanya, pelanggan dan karyawan, kelangsungan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan berkelanjutan.